Tak terasa, pandemi Covid-19 sudah mendera negeri Indonesia selama setengah tahun lebih. Berbagai sektor industri di negara ini secara silih berganti merasakan naik-turun akibat pandemi yang tak lekas berujung. Semuanya memiliki alasan serupa, yakni ketidakmampuan sektor terkait dalam melakukan adaptasi terhadap kondisi Covid-19 yang serba menuntut jarak. Walau begitu, bukan berarti tak ada sektor industri yang benar-benar absen dari proses adaptasi. Sektor tersebut ialah olahraga elektronik atau esports.
Di kala sektor-sektor lain dalam kehidupan modern ini banyak mengalami naik-turun, esports justru tampak sangat leluasa untuk terus hidup. Hal ini tidak lepas dari fleksibilitas esports sebagai sebuah olahraga termediasi yang dalam prosesnya, cukup mengandalkan bantuan perangkat elektronik seperti ponsel pintar, perangkat komputer, ataupun konsol. Tentunya, sebagai sebuah aktivitas fisik yang termediasi, esports memungkinkan para aktor di dalamnya untuk dapat terus melangsungkan aktivitas tanpa perlu takut harus bersentuhan secara langsung dengan aktor lain.
Fleksibilitas dari esports inilah yang membuatnya hidup dan dihidupkan oleh aktor-aktor dari bidang ataupun sektor di luar dirinya. Salah satu contoh aktor di luar esports yang turut mengadaptasikan dirinya dalam situasi pandemi dengan cara membaurkan diri ke dalam industri esports adalah punggawa dari turnamen Liga Mahasiswa.
Bagi pembaca yang belum tahu, Liga Mahasiswa atau yang sering disebut sebagai “LIMA” merupakan organisasi privat yang bertujuan menciptakan sarana bagi mahasiswa/mahasiswi Indonesia dalam berkarya di bidang olahraga. LIMA sendiri sudah rutin mengadakan tidak kurang dari tiga musim turnamen dan mengusung setidaknya empat olahraga “konvensional” yang rutin dipertandingkan, yakni badminton, sepakbola, basket, dan futsal (LIMA Liga Mahasiswa, 2020).
Sebagai sebuah turnamen olahraga yang sudah menjadi agenda tahunan, tentunya pihak manajemen LIMA sempat merasakan keterpurukan juga akibat situasi pandemi. Pasalnya, pengadaan turnamen olahraga yang menuntut adanya segala bentuk kontak fisik antarpemain menjadi hal yang sangat mustahil untuk direalisasikan. Maka dari itulah, dengan segala proses adaptasi yang diusahakan, pihak manajemen LIMA mencoba tetap mengadakan turnamen, tetapi dengan mengganti seluruh cabang olahraga yang ada dengan esports.
Hasilnya, LIMA sekarang pun mempertandingkan cukup satu cabang lomba saja, yaitu esports dengan fokus gim dipertandingkan yakni Mobile Legends: Bang-Bang, dan mengambil tajuk “Liga Mahasiswa (LIMA) Turnamen Esports, Mobile Legends: Bang-Bang”. Walau demikian, pengusungan satu cabang lomba dan satu judul gim ini tidak lantas membuat pengadaan LIMA menjadi kurang semarak. Pasalnya, LIMA justru dapat menggaet dan membuka akses partisipasi kepada sebanyak tidak kurang dari 80 perguruan tinggi yang tersebar ke dalam empat region, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusantara (Rizal, 2020).
Pemerolehan jumlah partisipan sebanyak itu merupakan prestasi tersendiri bagi LIMA, sebab dalam sepak terjangnya selama ia mengadakan turnamen olahraga, LIMA hanya dapat menggaet tidak lebih dari 25 perguruan tinggi partisipan, tak terkecuali dengan basket yang menjadi cabang lomba primadona. Sebagai informasi, pengadaan LIMA “konvensional” terakhir pada 2019 lalu berhasil menggaet sebanyak 17 kampus partisipan untuk cabang lomba sepakbola (Sasongko, 2019), 24 kampus partisipan untuk cabang lomba futsal (Anggoro, 2019), dan 14 kampus partisipan untuk cabang lomba basket (Maharani, 2019). Sebagai informasi tambahan lagi, LIMA cabang lomba basket telah diadakan sebanyak tujuh musim hingga 2019 silam, yakni dengan rincian sebanyak 10.666 siswa-atlet dari 415 perguruan tinggi se-Indonesia telah menjadi partisipan dalam enam musim pengadaan sebelumnya. Dengan melihat sajian angka yang ada, maka dapat dikatakan bahwa jumlah perguruan tinggi partisipan dalam LIMA edisi esports ini amatlah spektakuler, yakni sebesar 1/5 dari jumlah keseluruhan perguruan tinggi partisipan dalam LIMA edisi basket selama enam musim pengadaannya.
Hal lain yang membuat esports begitu fleksibel seakan-akan mampu berbaur dan bersinergi dengan LIMA adalah dimungkinkannya LIMA disiarkan secara daring dan langsung. Selama ini, LIMA selalu mempertandingkan cabang olahraga yang menuntut penggunaan arena luring, misalnya GOR untuk pengadaan turnamen basket, badminton, dan futsal ataupun lapangan terbuka untuk pengadaan turnamen sepakbola. Tentu, turnamen-turnamen dengan arena pertandingan luring seperti ini hanya akan terasa “asyik” bila disaksikan di lokasi pertandingan aslinya. Oleh karena itu, dipilihnya esports sebagai cabang lomba “inovatif” dalam pengadaan turnamen LIMA ini, tidak hanya mampu mengatasi sekat-sekat jarak yang harus dipatuhi selama pandemi, tetapi juga mampu menyuguhkan satu kebaruan dalam tontonan olahraga dari penyelenggaraan LIMA.
Turnamen LIMA Mobile Legends: Bang-Bang sendiri telah berlangsung sejak 7 November 2020 silam dan akan menginjak finalnya pada 13 Desember 2020 nanti (Rizal, 2020). Sejak awal pengadaannya, pihak LIMA selalu konsisten untuk memproduksi tayangan siaran langsung pertandingan. Hingga tulisan ini dibuat pada 29 November 2020, tiap-tiap tayangan yang ada rata-rata berhasil memperoleh jumlah penonton siaran langsung sebanyak tidak kurang dari 1.500. Dengan demikian, ini pun menjadi bukti bahwa fleksibilitas industri esports tidak hanya dapat membuat dirinya terus bertahan di tengah pandemi, tetapi juga turut dapat menyelamatkan sektor lain dari ancaman kebangkrutan.
Referensi:
Anggoro, D. (25 November 2019). 24 Tim Akan Berlaga di LIMA Futsal Nationals 2019. Diakses pada 30 November 2020, melalui https://bolalob.com/read/130461/24-tim-akan-berlaga-di-lima-futsal-nationals-2019
LIMA Liga Mahasiswa. (2020). Diakses pada 30 November 2020, melalui https://www.ligamahasiswa.com/
Maharani, S. (13 Agustus 2019). Liga Mahasiswa Berjalan Sukses, ITHB dan UPH yang Jadi Juaranya. Diakses pada 30 November 2020, melalui https://www.indosport.com/basket/20190813/liga-mahasiswa-berjalan-sukses-ithb-dan-uph-yang-jadi-juaranya
Rizal, C. (10 Oktober 2020). Jadwal Liga Mahasiswa (LIMA) Turnamen E-sports, Mobile Legends: Bang Bang, Yuk Ikutan! Diakses pada 30 November 2020, melalui https://kabarlumajang.pikiran-rakyat.com/iptek/pr-42817585/jadwal-liga-mahasiswa-lima-turnamen-e-sports-mobile-legends-bang-bang-yuk-ikutan
Sasongko, T. (24 Agustus 2019). Peserta LIMA Football 2019 Bertambah. Diakses pada 30 November 2020, melalui https://bola.kompas.com/read/2019/08/24/23023138/peserta-lima-football-2019-bertambah
Penulis: Abyzan Syahadin | Mahasiswa S1 Reguler Ilmu Komunikasi angkatan 2017 (Kontak: abyzan.syahadin.b.d@ugm.mail.ac.id