Pada 16 Oktober 2017 lalu, Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) bekerjasama dengan Departemen Ilmu Komunikasi UGM mengadakan diskusi kedua dalam rangkaian diskusi bulanan yang bertajuk “Bentuk & Esensi Makna Karya di Bidang Komunikasi”. Diskusi yang bertempat di Ruang Sidang Komunikasi UGM ini mengangkat tema “Visual Communication: Memaknai Gambar, Membingkai Beribu Makna” Diskusi kali ini menghadirkan Dito Alangkara, anggota Associated Press, sebagai narasumber dan M. Sulhan, staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi, sebagai moderator.
Dito memulai diskusi dengan menampilkan berbagai foto hasil jepretannya di Pulau Benjina yang mengangkat cerita mengenai perbudakan dan human trafficking. Dito menyampaikan bahwa visual dapat menjadi sesuatu yang provokatif. Menurutnya, walaupun sebuah foto tidak dapat melakukan sesuatu tapi foto dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. “Foto dapat menciptakan reaksi dan dapat memprovokasi orang untuk melakukan sesuatu,” jelas Dito.
Selain membahas mengenai foto, Dito juga membahas mengenai masa depan jurnalisme. Menurut Dito, masa depan jurnalisme akan dipenuhi dengan media online dimana media cetak akan mati. Dito juga berpendapat bahwa media penyiaran akan didominasi oleh olahraga dan entertainment. Terakhir, ia mengatakan bahwa isu akan terus berubah dengan adanya jurnalisme warga.
Diskusi kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, Dito juga memberikan saran dalam mencari ide cerita dalam foto. Menurutnya, ide cerita akan datang ketika kita banyak membaca. Fina Nailur, salah satu peserta diskusi, mengungkapkan pendapatnya mengenai diskusi tersebut. Menurut Fina, diskusi ini menarik dan di luar ekspektasinya karena diskusi ini memberikan wawasan baru mengenai komunikasi visual.