Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM kembali menorehkan prestasi pada ajang bergengsi Epicentrum yang diadakan Universitas Padjajaran, Bandung, 13-16 November 2017. Epicentrum merupakan kompetisi ilmu komunikasi yang meliputi berbagai macam mata lomba, mulai dari mata lomba jurnalistik, iklan, public relation, hingga riset. Devi Ratnasari, Fina Nailur Rohmah, Atikah Az Zaidah, yang tergabung dalam tim Aksara berhasil meraih Gold atau terbilang juara pertama dalam mata lomba Research Mindedness, yang merupakan lomba riset. Tidak hanya itu, Hanif Mufadillah, Priscila Asoka Kenasri, dan Devi Ratnasari yang tergabung dalam tim Tepuk Tangan juga berhasil meraih Gold dan Best Presentation pada mata lomba OlymPRDay, lomba mengenai Public Relation (PR).
Research Mindedness terbagi menjadi dua brief yaitu brief pertama dan brief kedua. Pada brief pertama, tim ditantang untuk membuat proposal dan poster dengan tema bias gender pada kesempatan kerja di industri komunikasi. Tim Aksara memilih membahas mengenai beauty vlogger di Youtube yang dianggap sudah menjadi bagian dari industri kreatif. “Kami ingin melihat bagaimana stererotip orang-orang dalam melihat beuaty vlogger yang biasanya dilakukan oleh perempuan itu dilakukan oleh pria,” jelas Fina. Menurut Devi, hal ini karena bias gender tidak hanya terjadi pada perempuan, namun juga bisa terjadi pada laki-laki. Sementara itu, pada brief kedu tim diharuskan melakukan final presentation dan menampilkan video mengenai riset yang dilakukan.
Berbeda dengan Research Mindedness, OlymPRDay terbagi menjadi tiga brief. Brief pertama mengharuskan masing-masing anggota tim membuat esai mengenai literasi demokrasi. Pada brief pertama, tim membahas mengenai demokrasi digital di Indonesia. Pada brief kedua, tim ditantang untuk melakukan analisis situasi. Tim Tepuk Tangan mengambil kasus mengenai kebijakan registrasi sim card. Selanjutnya pada brief ketiga tim dituntut untuk membuat program terkait isu tersebut. Program yang dilakukan tim Tepuk Tangan berfokus pada bagaimana masyarakat bisa lebih memahami mengenai demokrasinya dengan berbagai strategi. “Salah satu startegi kita menggunakan I 4 Change, I 4 ini terdiri dari inform, influence, involve, issuance,” jelas Devi.
Devi yang saat ini berada di semester tiga perkuliahan tertarik mengikuti lomba public relation karena bidang ini merupakan peminatan yang ia pilih di kuliah. Devi mengaku sangat tidak menyangka bisa membawa pulang dua gelar juara sekaligus. Ia berharap untuk kedepannya ia dapat menjuarai ajang lomba komunikasi pada level nasional maupun internasional dan dapat menerapkan ilmu komunikasi secara lebih mendalam lagi. Fina sendiri juga tidak berharap banyak untuk bisa meraih gelar juara pertama. Mengikuti Epicentrum, bagi Fina merupakan keinginannya sejak dulu. “Harapan kedepannya bisa lebih baik dalam menganalisis,” ungkap Fina.