Yogyakarta, 17 Juni 2025 – Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL Universitas Gadjah Mada bersama Digital Media & Communication Research Center (DECODE) sukses menggelar acara bedah buku berjudul “Komunikasi Autopoiesis: Sebuah Pengantar Memahami Perspektif Sistem Niklas Luhmann”. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 17 Juni 2025 di Auditorium FISIPOL, Lantai 2 Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur. Acara tersebut dihadiri sekitar 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa S1 hingga S3, dosen, akademisi, dan pemerhati teori komunikasi dari berbagai kampus di Yogyakarta. Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka untuk membahas teori sistem komunikasi yang selama ini dianggap kompleks dan sulit dipahami.
Bedah buku ini digelar untuk membahas karya terbaru Prof. Dr. Phil Hermin Indah Wahyuni yang mencoba menyederhanakan pemikiran Niklas Luhmann. Selama ini, teori sistem komunikasi versi Luhmann dikenal rumit dan jarang dibahas secara luas di kelas maupun diskusi akademik. Prof. Hermin menyusun buku tersebut melalui observasi mendalam terhadap karya Luhmann dan sejumlah interpretasi dari para ilmuwan lainnya. Buku ini dihadirkan sebagai jembatan agar teori tersebut bisa lebih mudah dipahami, khususnya dalam konteks masyarakat digital saat ini.
Dalam acara ini, Prof. Dr. Phil Hermin Indah Wahyuni hadir langsung sebagai narasumber utama dan menyampaikan paparan terkait isi bukunya. Ia menjelaskan bahwa konsep autopoiesis dalam teori sistem komunikasi dapat membantu membaca fenomena masyarakat modern yang dipengaruhi oleh algoritma, platform digital, dan budaya data. Menurutnya, teori komunikasi berbasis sistem menjadi penting untuk memahami kondisi sosial yang makin kompleks dan cepat berubah. Paparan tersebut mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang terlihat aktif menyimak dan mencatat.
Selain Prof. Hermin, hadir pula Prof. Dr. Atwar Bajari sebagai pembahas yang memberikan ulasan kritis terhadap buku tersebut. Prof. Atwar menilai narasi buku ini mampu menyederhanakan konsep-konsep rumit milik Luhmann tanpa kehilangan esensi pemikiran aslinya. Ia juga mengapresiasi keberanian Prof. Hermin dalam mengangkat teori yang selama ini jarang disentuh di Indonesia. Kehadiran Prof. Atwar sebagai pembahas turut memperkaya jalannya diskusi dengan memberikan sudut pandang baru.
Acara bedah buku ini dipandu oleh Dr. Muhamad Sulhan, S.I.P., M.Si. yang bertugas sebagai moderator. Ia berhasil menjaga diskusi tetap interaktif dengan memandu sesi tanya jawab yang melibatkan para peserta. Beragam pertanyaan menarik pun bermunculan, mulai dari dasar teori sistem, penerapan dalam dunia digital, hingga tantangan komunikasi di era algoritma. Suasana diskusi berjalan santai namun tetap serius dengan partisipasi aktif dari mahasiswa, dosen, hingga peneliti muda.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 10.00 WIB dengan registrasi peserta serta pemutaran podcast Origami hasil produksi DECODE. Selanjutnya, acara resmi dibuka oleh master of ceremony pada pukul 10.15 WIB. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Dr. Rajiyem, S.I.P., M.Si. turut memberikan sambutan yang menandai dimulainya diskusi serta menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan kajian teori komunikasi kontemporer. Setelah itu, moderator memperkenalkan para narasumber dan pembahas kepada seluruh peserta yang hadir.
Prof. Hermin memaparkan materi bukunya selama 30 menit dengan penyampaian yang runtut dan mudah diikuti. Ia menjelaskan berbagai konsep penting dalam teori sistem komunikasi, khususnya tentang autopoiesis yang menjadi inti pembahasan. Setelah itu, Prof. Dr. Atwar Bajari melanjutkan sesi dengan ulasan kritis terhadap isi buku selama 30 menit berikutnya. Beliau memberikan sejumlah catatan, apresiasi, sekaligus pandangan tambahan yang memperkaya perspektif peserta.
Diskusi panel pun berlanjut dengan sesi tanya jawab terbuka yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Para peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan akademisi. Berbagai topik dibahas, mulai dari relevansi teori sistem di era media sosial hingga tantangan komunikasi di tengah dominasi algoritma digital. Suasana di ruangan tetap hidup dan dinamis sejak awal hingga acara resmi ditutup, dengan peserta aktif berinteraksi sepanjang sesi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir ruang-ruang diskusi baru tentang teori sistem komunikasi di Indonesia. Selain itu, acara ini menjadi momen penting untuk memperluas pemahaman mahasiswa dan akademisi tentang relevansi teori Niklas Luhmann dalam membaca fenomena masyarakat digital. Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM berkomitmen terus menghadirkan forum-forum ilmiah serupa di masa depan. Upaya ini sejalan dengan langkah kampus untuk memperkaya khazanah ilmu komunikasi di Indonesia, khususnya dalam menghadapi era informasi yang serba cepat dan dinamis.
Penulis: Anathalia Meyskina Pangestu