Tanggal 12-13 Mei 2017 yang lalu, Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja menyelenggarakan reuni akbar “Publikom Gama”. Salah satu kegiatan dalam rangkaian acara reuni ini ialah talkshow yang mengundang enam alumni senior DIKOM untuk berbagi pengalaman, perspektif dan pandangan mereka mengenai isu serta peluang karier komunikasi. Sesi pertama diisi oleh Djanu Arianto (CEO Dentsu One), Agung ‘Pupung’ Wiharto (Corporate Secretary PT. Semen Indonesia), dan Imam Wahyudi (Anggota Dewan Pers). Sedangkan, sesi kedua diisi oleh Rizal Malarangeng (CEO Freedom Institute), Wicaksono ‘Ndoro Kakung’ (Advisor Maverick PR) dan Ishadi S. K. (Ketua umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia dan Komisaris Transmedia).
Djanu Arianto membuka diskusi dengan mengupas fenomena marketing hybrid dan perspektif mengenai desain komunikasi. Menyambung pendapat Djanu, Imam Wahyudi yang telah berpengalaman di dunia jurnalistik menyinggung mengenai dinamika komunikasi di era digitalisasi ini. Ia menilai bahwa perlu ada kesiapan merespon perubahan media konvensional ke digital. Sementara itu, Agung Wiharto ‘Pupung’ membagikan pengalamannya dalam komunikasi krisis, yang juga banyak dipengaruhi dengan dinamika komunikasi digital.
Sesi kedua diisi dengan alumni-alumni senior yang berpengalaman di dunia komunikasi. Ishadi mengawali diskusi dengan berbagi pengalaman dan filosofi hidup yang membawanya hingga ke posisinya sekarang. Tokoh senior media di Indonesia tersebut juga tidak lupa berbagi rahasia perjalanan karirnya kepada mahasiswa aktif di DIKOM saat ini. Setelah itu, Rizal Malarangeng berbagi saran untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Menurutnya, sebagai generasi muda, mahasiswa DIKOM perlu mulai menentukan tujuan sambil terus belajar yang terbaik. Kemudian, pada penghujung acara, Wicaksono ‘Ndoro Kakung’ ikut membagikan pengalamannya sekaligus menyinggung fenomena media sosial yang sedang menjadi tren di berbagai kalangan.
Keenam alumni pembicara tidak lupa membagikan pesan dan motivasi kepada mahasiswa serta alumni dalam talkshow tersebut. Menurut mereka, setiap lulusan DIKOM UGM sudah memiliki bekal yang cukup dan beruntung karena memiliki sense of cross knowledge yang dibentuk oleh lingkungan yang multikultural, yaitu Yogyakarta. Oleh karena itu, sudah seharusnya mahasiswa dan lulusan UGM memiliki keyakinan dan rasa percaya diri menghadapi persaingan kerja. Melalui diskusi ini, mereka mengingatkan bahwa yang terpenting bagi mahasiswa dan alumni DIKOM UGM adalah memiliki tekad yang kuat, terus belajar, dan tetap memegang teguh prinsip-prinsip kemanusiaan serta pengabdian di dalam setiap langkahnya.