Pada tanggal 30 maret – 1 april 2017 yang lalu, salah satu tim mahasiswa DIKOM baru saja mengikuti dan menjuarai PRESCO-KOMUNIKASI FIESTA 2017, sebuah kompetisi public relation yang diadakan oleh Universitas Katolik Widya Mandala Suarabaya. Tim tersebut terdiri dari Hary Cahyono (DIKOM 2013), Putri Cahyaningtyas (DIKOM 2014) dan Esty Nadi R (DIKOM 2014). Mereka berhasil mengalahkan 9 tim lain dalam babak final kompetisi public relation yang mengusung tema Action Needed for Global Warming.
Dikom kedatangan dua praktisi iklan dari Catchlight Production pada Kamis, 24 Maret 2017. Kelas praktisi yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Produksi Iklan tersebut dilaksanakan di ruang BG 204 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan pembicara Iqbal Hamdan dan Luhki Herwanayogi. Kelas praktisi ini dirancang secara khusus dengan tujuan agar para mahasiswa mampu menangkap kebutuhan pasar khususnya pada bidang periklanan.
Pada kesempatan tersebut, Luhki Herwanayogi menyampaikan bahwa dunia periklanan saat ini membutuhkan banyak ide gila namun secara budget mampu ditekan. Oleh sebab itu, kita yang sudah terjun didunia periklanan atau pun individu yang akan terjun di dunia periklanan harus mampu mencari jalan tengah mengatasi dilema ini. Salah satu caranya, seperti jangan pernah terpaku pada satu ide. Industri periklanan merupakan industri kreatif, buatlah ide sebanyak-banyaknya dan timbanglah untung ruginya.
DIKOM mengadakan kuliah praktisi yang diisi oleh J.Walter Thompson, Jakarta, pada 6 April 2017. Pada kesempatan tersebut, agensi J. Walter Thompson Jakarta memberikan gambaran mengenai dunia kerja periklanan. Acara tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa mengenai iklim dunia kerja pada agensi periklanan.
Acara dibuka oleh Dr. Novi Kurnia selaku dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada. Dalam sambutannya, ia berpesan supaya mahasiswa dapat mengambil pembelajaran mengenai iklim kerja pada agensi periklanan. Hal ini dikarenakan dunia periklanan merupakan dunia yang menarik untuk dipelajari dan ditekuni sebagai profesi.
Departemen Ilmu Komunikasi meluluskan 20 sarjana dalam wisuda program sarjana Universitas Gadjah Mada periode pertama tahun 2017, pada 16 Februari 2017 lalu. Tujuh diantara lulusan tersebut berhasil meraih predikat cum laude. IPK tertinggi wisuda periode kali ini diraih Venty Andistya Melawati dari angkatan 2012 dengan IPK 3.71. Sementara itu, Meliana Mutiara dari angkatan 2013 menjadi lulusan dengan masa studi paling singkat yaitu 3 tahun 3 bulan.
Para wisudawan dan wisudawati mengaku bangga akhirnya dapat menyelesaikan masa studi S1 mereka. Meskipun demikian, mereka mengaku cukup sedih ketika harus berpisah dengan kehidupan masa kuliah yang menyenangkan. Meliana Mutiara, atau yang akrab disapa Monda, menceritakan kesan yang ia rasakan selama berkuliah, “Awalnya (kuliah di sini) serem karena nama besar UGM, tapi karena sesuai passion jadi nyaman dan asyik. Walaupun banyak tugas dan pekerjaan tapi rasanya bukan beban karena di komunikasi suasana belajar sangat fun dan enak. Dosennya pun tidak seperti dosen pada umumnya, mereka lebih santai dan seru.”
Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) UGM menyelenggarakan diskusi bulanan bertajuk “Media dan Politik serta Perannya pada Pilkada Serentak 2017” pada Senin, 13 Februari 2017 di Ruang Sidang 1 DIKOM UGM. Diskusi secara khusus menghadirkan pembicara Kuskridho Ambardi MA, Ph.D selaku Dosen DIKOM sekaligus Direktur LSI (Lembaga Survei Indonesia). Tema dalam diskusi ini merupakan bentuk reaksi akademisi komunikasi terhadap media kontemporer dengan beranggapan bahwa media mempunyai peran relatif besar dalam dinamika politik pada Pilkada 2017.