• Tentang UGM
  • FISIPOL UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • Webmail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang DIKOM
    • Sekapur Sirih
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Struktur Departemen
    • Staf
      • Dosen
      • Administrasi
      • Laboran
    • Fasilitas
  • Program Studi
    • Program Sarjana
      • Reguler
      • Internasional
    • Program Pascasarjana
      • Magister Ilmu Komunikasi (S2)
      • Doktor Ilmu Komunikasi (S3)
  • Aktivitas
    • Pengabdian
    • Data Penelitian
    • Publikasi
    • Ikatan Alumni
  • Unit Pendukung
    • Jurnal Media dan Komunikasi
    • DECODE
    • Laboratorium DIKOM
    • Jaminan Mutu

Mahasiswa DIKOM Meraih Juara Pada Perlombaan Epicentrum 2017

Berita Selasa, 5 Desember 2017

Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM kembali menorehkan prestasi pada ajang bergengsi Epicentrum yang diadakan Universitas Padjajaran, Bandung, 13-16 November 2017. Epicentrum merupakan kompetisi ilmu komunikasi yang meliputi berbagai macam mata lomba, mulai dari mata lomba jurnalistik, iklan, public relation, hingga riset. Devi Ratnasari, Fina Nailur Rohmah, Atikah Az Zaidah, yang tergabung dalam tim Aksara berhasil meraih Gold atau terbilang juara pertama dalam mata lomba Research Mindedness, yang merupakan lomba riset. Tidak hanya itu, Hanif Mufadillah, Priscila Asoka Kenasri, dan Devi Ratnasari yang tergabung dalam tim Tepuk Tangan juga berhasil meraih Gold dan Best Presentation pada mata lomba OlymPRDay, lomba mengenai Public Relation (PR).

Research Mindedness terbagi menjadi dua brief yaitu brief pertama dan brief kedua. Pada brief pertama, tim ditantang untuk membuat proposal dan poster dengan tema bias gender pada kesempatan kerja di industri komunikasi. Tim Aksara memilih membahas mengenai beauty vlogger di Youtube yang dianggap sudah menjadi bagian dari industri kreatif. “Kami ingin melihat bagaimana stererotip orang-orang dalam melihat beuaty vlogger yang biasanya dilakukan oleh perempuan itu dilakukan oleh pria,” jelas Fina. Menurut Devi, hal ini karena bias gender tidak hanya terjadi pada perempuan, namun juga bisa terjadi pada laki-laki. Sementara itu, pada brief kedu tim diharuskan melakukan final presentation dan menampilkan video mengenai riset yang dilakukan.

Berbeda dengan Research Mindedness, OlymPRDay terbagi menjadi tiga brief. Brief pertama mengharuskan masing-masing anggota tim membuat esai mengenai literasi demokrasi. Pada brief pertama, tim membahas mengenai demokrasi digital di Indonesia. Pada brief kedua, tim ditantang untuk melakukan analisis situasi. Tim Tepuk Tangan mengambil kasus mengenai kebijakan registrasi sim card. Selanjutnya pada brief ketiga tim dituntut untuk membuat program terkait isu tersebut. Program yang dilakukan tim Tepuk Tangan berfokus pada bagaimana masyarakat bisa lebih memahami mengenai demokrasinya dengan berbagai strategi. “Salah satu startegi kita menggunakan I 4 Change, I 4 ini terdiri dari inform, influence, involve, issuance,” jelas Devi.

Devi yang saat ini berada di semester tiga perkuliahan tertarik mengikuti lomba public relation karena bidang ini merupakan peminatan yang ia pilih di kuliah. Devi mengaku sangat tidak menyangka bisa membawa pulang dua gelar juara sekaligus. Ia berharap untuk kedepannya ia dapat menjuarai ajang lomba komunikasi pada level nasional maupun internasional dan dapat menerapkan ilmu komunikasi secara lebih mendalam lagi. Fina sendiri juga tidak berharap banyak untuk bisa meraih gelar juara pertama. Mengikuti Epicentrum, bagi Fina merupakan keinginannya sejak dulu. “Harapan kedepannya bisa lebih baik dalam menganalisis,” ungkap Fina.

Diskusi Company Profile sebagai Strategi Public Relations

Berita Jumat, 3 November 2017

Rangkaian ketiga acara Diskusi Bulanan Komunikasi diadakan pada 2 November 2017 di ruang sidang Komunikasi UGM. Diskusi kali ini mengangkat tema Company Profile: Fakta, Orientasi, dan Strategi Public Relations dengan menghadirkan Jonathan Davin dan Amalia Belmika dari O2 Consulting sebagai pembicara. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) UGM.

Dalam diskusi, pembicara memaparkan berbagai hal yang perlu ditunjukkan sebagai seorang public relations (PR). Pembicara juga menjelaskan bahwa PR memiliki golden circle yang berfungsi untuk menarik perhatian klien. Poin-poin penting pada golden circle antara lain adalah Why, How dan What. Why berfungsi untuk menarik empati dari klien, How bertujuan untuk menunjukkan bahwa masalah dapat teratasi, dan What merupakan solusi dari masalah dengan memunculkan suatu produk. Selain itu, menurut Jonathan Davin, masyarakat jauh lebih tertarik kepada cerita dibanding data, sehingga PR harus membuat cerita yang menarik agar orang lebih mudah mengingatnya.

Acara ini dipadati oleh audiens yang berasal dari kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM. Menurut Aisyah, selaku salah satu peserta diskusi, ia merasa mendapatkan ilmu baru. “Ekspektasiku tercapai, karena praktisinya sangat expert dan merupakan bagian dari perusahaan PR internasional,” ucap Aisyah. Di akhir acara, diskusi ditutup dengan sesi pertanyaan yang berjalan cukup aktif.

Ajang Insan Kreatif Mahasiswa UGM 2017

Berita Senin, 30 Oktober 2017

 

Ajang Insan Kreatif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Ajisaka UGM) kembali digelar tahun ini. Rangkaian kompetisi Ajisaka UGM sudah dimulai sejak 28 Agustus-7 Oktober 2017 dengan acara puncaknya yang diadakan pada 27-28 Oktober 2017. Ajisaka UGM sendiri merupakan serangkaian acara kompetisi yang yang mewadahi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan potensi kreatif pada dirinya.. “Konsep Ajisaka UGM itu kompetisi, yang mempertemukan insan-insan kreatif mahasiswa komunikasi di satu wadah untuk belajar bersama,” ujar Benyamin Immanuel selaku ketua pelaksana. Menurut Benyamin, Ajisaka bertujuan untuk mempertumukan insan-insan komunikasi untuk menyelesaikan masalah, berbagi ilmu, dan membangun relasi.

Tahun ini, acara yang merupakan agenda tahunan Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) UGM ini mengusung tema besar “Society With Reason”. Tema ini diangkat mengingat maraknya hoax dan hate speech yang hadir di tengah-tengah dunia digital. Salah satu rangkaian acara yang merupakan perwujudan tema adalah kampanye Aksi Tutup Mulut yang dilakukan oleh panitia Ajisaka UGM yang merupakan ajakan bagi netizen untuk lebih berhati-hati dalam media sosial.

Ajisaka UGM memiliki empat mata lomba yaitu Pertempuran Humas Nusantara (Prahasta), Sayembara Dewa Pariwara (Sadewa), Kreasi Insan Sinema (Kresna), Ajang Citra Berjuta Warna (Arjuna). Setiap mata lomba memiliki tema khususnya masing-masing. Prahasta yang merupakan kompetisi public relation mengusung tema “Credence Within Netizen”, sedangkan Sadewa yang merupakan kompetisi iklan mengusung tema “Light of the Ages”. Kresna, kompetisi film, mengangkat tema “Off The Mask” dan terakhir Arjuna, kompetisi fotografi mengangkat tema “LiterAksi Visual”.

Rangkaian puncak yang digelar pada 27-28 Oktober 2017 dibuka dengan Candradimuka yang diisi berbagai workshop dan penjurian untuk setiap mata lomba. Setiap mata lomba mengikuti workshop masing-masing. Rangkaian pada hari kedua diisi dengan workshop oleh Dentsu Aegis Network dengan tema “Hybird Marketing Communication” dengan pembicara Janoe Arijanto (CEO Dentsu One), Wisna Satya Putra (Head of Isobar Indonesia), dan Raymond (Creative Director Dentsu Digital Division). Ajisaka UGM 2017 ditutup dengan Awarding Night yang diadakan di The Heritage, East Parc Hotel dengan tema “Warmth of Yogyakarta”.

Kuliah Umum mengenai Post-Truth

Berita Sabtu, 28 Oktober 2017

 

Pada 27 Oktober 2017, Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) UGM mengadakan acara kuliah umum dengan tajuk Post-Truth: Lessons From the “Anglosphere”. Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB dan bertempat di ruang BA 109 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM ini menghadirkan Dr. Stephen Miller sebagai pembicara dan Pulung S. Perbawani sebagai pembawa acara. Acara ini dihadiri oleh sejumlah audiens dari kalangan civitas akademika UGM.

Materi dimulai dengan penjelasan Dr. Stephen Miller mengenai topik post-truth berikut dengan hubungannya dengan perkembangan media sosial. Selain itu, terdapat pula pemaparan terkait hubungan post-truth dengan isu-isu politik, di antaranya terdapat pembahasan isu mengenai Brexit dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Di penghujung kuliah, Dr. Stephen Miller memberi beberapa kesimpulan, antara lain bahwa teknologi baru yang bermunculan memang mempengaruhi perubahan pada lingkungan politik. Meskipun demikian, post-truth sendiri merupakan hasil dari krisis ekonomi dan politik yang mempengaruhi banyak negara dalam jangka panjang. Selain itu, ia juga menekankan bahwa tidak akan ada solusi efektif pada persoalan post-truth selama belum ditemukan alasan mengapa masyarakat lebih mempercayai informasi yang tidak akurat. Selanjutnya, acara ditutup dengan sesi pertanyaan.

Career Sharing: Persiapan Diri Menuju Dunia Kerja

Berita Selasa, 17 Oktober 2017

 

Pada hari Senin, 16 Oktober 2017, Career Development Center (CDC) FISIPOL UGM bekerja sama dengan Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) UGM mengadakan acara Career Sharing bertajuk “Getting Ready to Get on Board: Mempersiapkan Diri Menuju Dunia Kerja”. Kali ini, Yudith Anggraeni yang merupakan seorang konsultan human resource development dan juga alumni DIKOM UGM dihadirkan sebagai pengisi acara, serta Acniah Damayanti selaku staf pengajar DIKOM UGM sebagai moderator. Acara ini berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB dan bertempat di ruang 12 FISIPOL UGM.

Dalam acara ini, Yudith memaparkan berbagai hal seputar etiket kerja maupun wawancara kerja. Di antaranya, Yudith menyampaikan bermacam-macam tips mengenai etika hingga penampilan bagi calon karyawan. Acara ini juga melibatkan audiens secara aktif karena terdapat sesi praktik, misalnya saat terdapat sesi di mana seluruh audiens diminta berdiri untuk mempraktikkan postur tubuh yang baik.

Yudith juga tak luput membagi pengalaman pribadinya dalam melakukan profesinya secara umum maupun selaku human resource development. Ia juga sempat menekankan bahwa terdapat beberapa perbedaan yang akan dihadapi dalam dunia kerja, salah satunya tentang pentingnya kecerdasan emosional. “EQ (Emotional Quotient) jauh lebih penting. Tentang cara kenal dengan orang, apa yang perlu dibicarakan, atau bagaimana membangun citra diri,” jelasnya. Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab.

Diskusi Bentuk & Esensi Karya di Bidang Komunikasi

Berita Selasa, 17 Oktober 2017

 

Pada 16 Oktober 2017 lalu, Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) bekerjasama dengan Departemen Ilmu Komunikasi UGM mengadakan diskusi kedua dalam rangkaian diskusi bulanan yang bertajuk “Bentuk & Esensi Makna Karya di Bidang Komunikasi”. Diskusi yang bertempat di Ruang Sidang Komunikasi UGM ini mengangkat tema  “Visual Communication: Memaknai Gambar, Membingkai Beribu Makna” Diskusi kali ini menghadirkan Dito Alangkara, anggota Associated Press, sebagai narasumber dan M. Sulhan, staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi, sebagai moderator.

Dito memulai diskusi dengan menampilkan berbagai foto hasil jepretannya di Pulau Benjina yang mengangkat cerita mengenai perbudakan dan human trafficking. Dito menyampaikan bahwa visual dapat menjadi sesuatu yang provokatif. Menurutnya, walaupun sebuah foto tidak dapat melakukan sesuatu tapi foto dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. “Foto dapat menciptakan reaksi dan dapat memprovokasi orang untuk melakukan sesuatu,” jelas Dito.

Selain membahas mengenai foto, Dito juga membahas mengenai masa depan jurnalisme. Menurut Dito, masa depan jurnalisme akan dipenuhi dengan media online dimana media cetak akan mati. Dito juga berpendapat bahwa media penyiaran akan didominasi oleh olahraga dan entertainment. Terakhir, ia mengatakan bahwa isu akan terus berubah dengan adanya jurnalisme warga.

Diskusi kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, Dito juga memberikan saran dalam mencari ide cerita dalam foto. Menurutnya, ide cerita akan datang ketika kita banyak membaca. Fina Nailur, salah satu peserta diskusi, mengungkapkan pendapatnya mengenai diskusi tersebut. Menurut Fina, diskusi ini menarik dan di luar ekspektasinya karena diskusi ini memberikan wawasan baru mengenai komunikasi visual.

Diskusi Ragam Dimensi Komunikasi dalam Dunia Periklanan

Berita Selasa, 3 Oktober 2017

 

 

Pada 28 September 2017, Korps Mahasiswa Komunikasi menyelenggarakan diskusi bulanan bertajuk “Bentuk & Esensi Makna Karya di Bidang Komunikasi” di Ruang Sidang Komunikasi UGM. Acara pertama dari rangkaian empat diskusi ini mengangkat tema mengenai “Ragam Dimensi Karya Komunikasi dalam Dunia Periklanan.” Diskusi kali ini mendatangkan seorang copywriter Dentsu, Dyah Wulandari sebagai pembicara. Mufti Nur Latifah, dosen Departemen Ilmu Komunikasi, berperan sebagai moderator dalam diskusi tersebut.

Diskusi dimulai dengan pemaparan Wulan, sapaan akrab Dyah Wulandari, mengenai langkah-langkah menghadapi klien dalam dunia periklanan. Pada kesempatan tersebut, ia menceritakan pengalamannya dalam memproduksi iklan untuk salah satu brand smartphone. Dalam penjelasannya, ia menyebutkan berbagai tantangan yang dihadapinya bersama dengan tim, serta cara untuk mengatasinya. Selain itu, terdapat juga penjelasan mengenai tips dan trik bagaimana membuat sebuah produk lebih menonjol dibanding produk lain melalui iklan yang dibuat.

Salah satu poin menarik dalam diskusi ini adalah bagaimana memperkenalkan brand ke masyarakat luas. Dyah mengatakan bahwa memperkenalkan brand ke masyarakat luas merupakan salah satu hal penting dalam iklan untuk dipahami klien. Menurutnya, sebuah iklan tidak hanya berfungsi untuk satu produk tertentu, namun juga berfungsi untuk mengenalkan brand tersebut kepada khalayak. “Jadi, ketika produk muncul lagi, mereka sudah terbiasa dengan brand itu,” jelasnya.

Acara ditutup dengan sesi pertanyaan, di mana antusiasme peserta diskusi terlihat cukup baik melalui banyaknya pertanyaan yang diajukan. Menurut Agresti Retno, diskusi ini membantu memberi gambaran tentang periklanan karena tidak hanya membahas mengenai teori, tetapi membahas mengenai apa yang akan dihadapi di agensi iklan. Hal senada juga diungkapkan oleh Rusmul Khandiq selaku peserta diskusi, “Diskusi ini memberi pandangan langsung dari praktisi, tidak hanya berupa teori belaka,” tuturnya.

 

Diklat Teknis Kehumasan bagi Aparatur Pemerintah Daerah

Berita Selasa, 19 September 2017

 

Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) UGM mengadakan Diklat Teknis Kehumasan bagi Aparatur Pemerintah Daerah. Acara yang berlangsung 11-14 September 2017 ini bertempat di Hotel Pesonna, Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 19 peserta dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Aceh, Papua, Kalimantan Barat, dan daerah lainnya. Narasumber yang dihadirkan cukup beragam, baik dari kalangan praktisi maupun civitas akademika, antara lain Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A., Jack Haryanto, S.E., MM, Hadyan Adhy Sutanto, S.Sos, dan lain-lain.

Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam menggunakan media sebagai sarana penyampaian informasi pembangunan. “Diharapkan, setelah mengikuti diklat ini, para aparatur pemerintah daerah mempunyai kemampuan untuk membuat perencanaan strategis di bidang kehumasan, mengelola informasi, dan memberitakan informasi yang benar, akurat, serta transparan kepada publik,” jelas Acniah Damayanti, S.I.P., M.A. selaku panitia acara dari DIKOM UGM. Acniah juga menjelaskan bahwa peserta diklat ini adalah aparatur yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang kehumasan. Kegiatan ini meliputi berbagai materi, mulai dari perencanaan strategis program kehumasan, pengelolaan media sosial, penulisan siaran pers, fotografi dasar, teknik dasar produksi video, dan lain sebagainya.

Rohani Bakara, salah satu peserta diklat yang berasal dari Kabupaten Samosir berharap melalui diklat ini dapat tercipta pemberitaan yang berimbang mengenai program pimpinan Kabupaten Samosir kepada masyarakat setempat. Rohani juga menyatakan bahwa ia merasa masih banyak yang perlu ditingkatkan di bidang kehumasan ketika kembali ke daerah asal. “Panitia dan susunan acaranya sudah bagus. Namun, kami di daerah sangat terbatas dengan anggaran. Sehingga, ketika nanti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM mengadakan acara seperti ini lagi, diharapkan bisa bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk berkontribusi di bidang anggaran,” tutup Rohani.

One Hour University: Efektivitas Komunikasi dalam Birokrasi

Berita Selasa, 12 September 2017

 

Pada 6-7 September 2017, Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) UGM bekerja sama dengan biro Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), aparatur yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyelenggarakan acara yang bertajuk “One Hour University”. Kegiatan yang diadakan di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM ini merupakan salah satu program pengembangan sumber daya manusia.

Program yang bertemakan khusus “Efektivitas Komunikasi Birokrasi” ini bertujuan untuk melatih personal skill para pegawai ESDM di bidang komunikasi. Empat pembicara dalam acara ini adalah staf pengajar DIKOM UGM, yaitu Prof. Nunung Prajarto, Mufti Nurlatifah, Ana Nadhya Abrar, dan Muhammad Sulhan. Menurut Mashita selaku asisten koordinator pelaksana dan fasilitator, kegiatan ini dilakukan guna memberi pengetahuan kepada pegawai Kementrian ESDM mengenai bagaimana mengkomunikasikan institusi kepada publik dan media.

Acara “One Hour University” ini diikuti oleh 45 pegawai Kementrian ESDM sebagai peserta. Asih, selaku salah satu peserta kegiatan, mengungkapkan bahwa ekspektasinya terhadap acara ini telah terpenuhi. “Kita berharap, saat pulang nanti bisa menjadi lebih baik,” ucapnya. Ia juga berharap dapat membagikan ilmu yang didapatkannya pada rekan-rekannya di Jakarta.

Penelitian Literasi Digital bersama JAPELIDI

Berita Selasa, 12 September 2017

 

Prodi S2 Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada menginisiasi penelitian mengenai Literasi Digital bersama dengan peneliti/akademisi dari 25 perguruan tinggi di 9 kota di Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI). Sejak bulan April, JAPELIDI memetakan gerakan literasi digital yang telah ada di masyarakat beberapa tahun terakhir. Penelitian dilakukan di 9 kota, yaitu Yogyakarta, Salatiga, Semarang, Surakarta, Malang, Bandung, Banjarmasin, Bali, dan Jakarta. Dalam penelitian tersebut, 338 kegiatan literasi digital ditemukan oleh JAPELIDI di 9 kota tersebut.

“JAPELIDI menemukan setidaknya 338 kegiatan literasi digital di 9 kota tersebut. Ini adalah angka yang luar biasa sebagai gerakan untuk membuat warga lebih melek media digital. Akan tetapi, para penggiat gerakan literasi digital tersebut masih didominasi oleh perguruan tinggi selain pemerintah daerah dan komunitas. Inisiatif-inisiatif dari warga masyarakat sendiri masih minim dibandingkan gerakan literasi dasar (membaca),” demikian keterangan Novi Kurnia, koordinator penelitian JAPELIDI yang juga Ketua Program Studi S2 Ilmu Komunikasi UGM.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, JAPELIDI merekomendasikan bahwa literasi digital harus diberikan dalam level keluarga, sekolah, dan negara. Dyna Herlina, dosen Ilmu Komunikasi UNY menjelaskan bahwa, ”Pada level keluarga, orang tua harus menjadi contoh serta melibatkan anak sebagai partner dalam membuat kesepakatan-kesepakatan atas akses media digital. Pada level sekolah, harus ada perubahan ke arah pendidikan berbasis digital, yaitu murid dan guru adalah setara dan harus menguasai konten pembelajaran bersama. Selain itu, orang tua juga harus berkolaborasi dengan guru dalam pendidikan anak, serta penyediaan laboratorium media digital. Pada level pemerintah, harus didorong transformasi digital dengan membangun infrastruktur digital yang demokratis, memperkuat e-governance, serta memberdayakan warga negara sebagai bagian dari kewarganegaraan digital (digital citizenship)”.

Sebagai rangkaian dari penelitian ini, pada hari Selasa, 12 September 2017, akan diadakan konferensi nasional literasi digital di Ruang Ki Hadjar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, pukul 08.00-17.00 dengan pembicara adalah Nukman Luthfie (pendiri literos.org), Dyna Herlina S. (Dosen Ilmu Komunikasi UNY), Drs. R. Kadarmanta Baskara A. (Kepala Dinas Pendidikan DIY) serta Tim Peneliti JAPELIDI.

1…24252627

PROGRAM STUDI

   SARJANA REGULER

   SARJANA IUP

   MAGISTER

   DOKTORAL

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    
Universitas Gadjah Mada

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

TENTANG DIKOM

Sekapur Sirih Visi dan Misi Sejarah Struktur Departemen Staff

PROGRAM STUDI

Reguler IUP Magister Doktoral

AKTIVITAS

Karya Mahasiswa Korps Mahasiswa BSO Ajisaka

UNIT PENDUKUNG

Laboratorium Pusat Kajian Decode JMKI Jaminan Mutu

© 2020 | DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI - UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY