Selama Pandemi Covid-19, brand dituntut untuk melakukan perencanaan ulang terhadap alokasi belanja iklan mereka. Hal ini dikarenakan terjadinya banyak perubahan terhadap media-media yang akan digunakan untuk beriklan. Salah satu jawabannya adalah memfokuskan belanja iklan mereka kepada iklan digital. Berdasarkan penelitian Nielsen pada Juli 2020, belanja iklan digital naik sebesar 20% dengan total belanja iklan Rp24,2 triliun dan berada di posisi kedua setelah belanja iklan televisi yang tumbuh sebesar 72% menjadi Rp88 triliun (Siregar, 2020). Meskipun begitu, ada berbagai brand yang kemudian memilih untuk tidak menggunakan media tersebut dan lebih tertarik dengan out of home advertising.
Perspektif
Bagi yang tertarik dan menekuni dunia public relations, CSR atau Corporate Social Responsibility bukanlah hal yang asing. Biasanya perusahaan melakukan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka kepada stakeholder. Namun, apakah pembaca sudah mengetahui apa itu CSR? Artikel ini akan mencoba membantu pembaca untuk mengenali CSR.
Pengertian
Reinhard (2008) mengadopsi definisi sederhana mengenai CSR yang dicetuskan oleh Elhauge (2005) yaitu “mengorbankan” profit untuk kepentingan sosial dengan dasar sukarela. Khan (2012) mengatakan bahwa CSR mencakup cakupan luas seperti perilaku atau behavior yang meliputi perilaku ramah karyawan, ramah lingkungan, sadar etika, menghormati komunitas dimana perusahaan berada, dan bahkan ramah terhadap investor. Sementara Hopkins (2004) mendefinisikan CSR sebagai memperlakukan stakeholder secara etis atau dengan cara yang bertanggung jawab. Jadi dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak internal dan eksternal.
Banyak orang sulit membedakan profesi PR dengan profesi lainnya, misalnya marketing, atau dengan percabangannya, publisitas. Selain sulit dibedakan, banyak juga yang masih menganggap PR atau humas bukanlah suatu profesi, melainkan pekerjaan, yang artinya personilnya tidak harus memiliki latar belakang akademisi ilmu komunikasi atau akademisi kehumasan. Fenomena jabatan humas yang diisi oleh yang bukan profesional masih banyak terjadi di Indonesia. Tetapi, syarat apa saja, sih, yang membuat suatu pekerjaan menjadi profesi? Artikel ini akan membedah karakteristik pengkategorian tersebut dan bagaimana pengaplikasiannya dalam public relations.
Musik merupakan suatu keunikan istimewa yang diciptakan manusia yang mempunyai kapasitas sangat kuat untuk menyampaikan emosi dan mengatur emosi (Johansson, 2006). Menurut data pendengar musik Indonesia di Spotify dari CNN Indonesia, bahwasannya masyarakat Indonesia mendengarkan musik 3 jam dalam sehari.
Persaingan sangat ketat dunia permusikan di era digital semakin terlihat, adanya platform yang membuat lahirnya para kreator-kreator muda yang kreatif, seperti Youtube, Instagram, dan TikTok. Mereka yang memiliki bakat di dunia permusikan berlomba-lomba membuat konten musik yang disukai oleh masyarakat seperti membuat lirik musik sendiri, mengcover musik, hingga membuat video musik.
Tak terasa, pandemi Covid-19 sudah mendera negeri Indonesia selama setengah tahun lebih. Berbagai sektor industri di negara ini secara silih berganti merasakan naik-turun akibat pandemi yang tak lekas berujung. Semuanya memiliki alasan serupa, yakni ketidakmampuan sektor terkait dalam melakukan adaptasi terhadap kondisi Covid-19 yang serba menuntut jarak. Walau begitu, bukan berarti tak ada sektor industri yang benar-benar absen dari proses adaptasi. Sektor tersebut ialah olahraga elektronik atau esports.
Perkembangan teknologi komunikasi pada abad 21 memberikan pengaruh yang gigantis terhadap dinamika sistem periklanan. Telepon seluler sebagai salah satu teknologi komunikasi yang terus dikembangkan, berhasil menciptakan batas yang sangat tipis antara dunia nyata dan virtual (Rauschnabel, 2018). Dari sinilah mobile advertising atau periklanan seluler berangkat dan menjadi era baru dalam konsep komunikasi pemasaran.
Kenton (2018) memaknai periklanan seluler sebagai segala bentuk iklan yang muncul di perangkat seluler menggunakan koneksi nirkabel. Iklan berbasis telepon seluler dapat dituangkan dalam beragam bentuk seperti teks, video, maupun gambar. Di awal perkembangannya pada awal 2000-an, periklanan seluler banyak memanfaatkan SMS (Short Message Service) sebagai media utama. Strategi ini dipandang efektif karena dengan biaya yang rendah dapat secara bersamaan melakukan mass-marketing (pengiriman iklan ke banyak target sekaligus) dan one-to-one marketing (pengiriman iklan sesuai relevansi sasaran).
Dewasa ini, media sosial merupakan hal yang penting bagi manusia modern. Manusia menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan sesama, berhubungan dengan kerabat yang jauh posisinya, berbagi informasi, berekspresi, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut membuat media sosial tak dapat terlepas dari para penggunanya.
Kegunaan lain media sosial adalah sebagai media periklanan. Banyaknya jumlah pengguna media sosial menjadi salah satu faktor pendorong kepopuleran media sosial sebagai media periklanan. Pengguna yang banyak memungkinkan pengiklan untuk mendapatkan engagement dan meraih audiens yang lebih luas. Dengan kata lain, media sosial menjanjikan efektivitas iklan yang tinggi.
Akhir-akhir ini, banyak dijumpai konten yang berlalu-lalang di sosial media. Hal itu sudah diketahui semua orang mengingat kita berada di zaman yang sangat melek akan adanya teknologi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sekarang ini, ia berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Menurut Dwiningrum (20212:171) sekarang ini, kemajuan teknologi benar-benar telah diakui dan dirasakan memberi banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh di kehidupan manusia sehingga mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan adanya internet, berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Manusia sekarang ini telah memasuki era yang disebut the third wave (gelombang ketiga). Era ini biasa disebut era industrialisasi atau era informasi.
Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) melanda seluruh dunia sejak awal tahun 2020 lalu. Covid-19 sendiri terjadi akibat infeksi virus korona yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awal infeksi virus korona ini hampir sama dengan flu biasa, yaitu batuk, demam, pilek, dan sakit tenggorokan. Pandemi ini bermula di Kota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019 sebelum akhirnya menyebar ke negara lain.
Harian Kompas (18 April 2020) memberitakan rangkuman peristiwa pertama Covid-19. Di luar Cina, kasus positif Covid-19 pertama terjadi di Thailand pada 13 Januari 2020. Disusul Prancis dan Australia pada 25 Januari 2020. Uni Emirat Arab menjadi negara di kawasan Timur Tengah pertama yang mengkonfirmasi kasus positif pada 29 Januari 2020. Selanjutnya, pandemi Covid-19 mulai merambah Benua Afrika dengan ditemukannya kasus positif di Mesir pada 14 Februari 2020. Sebelas hari berselang, negara di Benua Afrika lainnya yaitu Aljazair melaporkan kasus Covid-19 pertamanya.
Pandemi Covid-19 merupakan krisis utama bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia pada tahun 2020. Istilah krisis, menurut Fearn-Banks (2016, h.1), berarti kejadian abnormal yang dapat mengganggu keberlangsungan organisasi, perusahaan, atau industri sehingga dapat menimbulkan kerugian. Gojek merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Kebijakan-kebijakan seperti Work from Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menghambat Gojek sebagai salah satu penyedia layanan jasa untuk beroperasi. Pada awal tahun pun Gojek sempat harus melepas 9% dari total karyawannya akibat kerugian yang dialami (Zaenudin, 2020).