• Tentang UGM
  • FISIPOL UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • Webmail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang DIKOM
    • Sekapur Sirih
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Struktur Departemen
    • Staf
      • Dosen
      • Administrasi
      • Laboran
    • Fasilitas
  • Program Studi
    • Program Sarjana
      • Reguler
      • Internasional
    • Program Pascasarjana
      • Magister Ilmu Komunikasi (S2)
      • Doktor Ilmu Komunikasi (S3)
  • Aktivitas
    • Pengabdian
    • Data Penelitian
    • Publikasi
    • Ikatan Alumni
  • Unit Pendukung
    • Jurnal Media dan Komunikasi
    • DECODE
    • Laboratorium DIKOM
    • Jaminan Mutu
  • Beranda
  • 2021
Arsip:

2021

Rilis Berita Hilirisasi Riset Dikom UGM: Jurnalisme dan Kebijakan Komunikasi

Berita Jumat, 31 Desember 2021

Departemen Ilmu Komunikasi (Dikom) UGM memulai rangkaian webinar Hilirisasi Riset Departemen dengan sesi pertama yang mengangkat topik “Jurnalisme dan Kebijakan Komunikasi” pada 9 Desember 2021, pukul 09.00-11.00 WIB. Program Hilirisasi Riset ini merupakan bagian penutup dari rangkaian skema Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) oleh Dikom UGM. Program ini juga merupakan tradisi tahunan di Dikom UGM yang bertujuan untuk menciptakan roadmap atau peta jalan untuk skema PPM ke depannya. 

Narasumber sesi pertama ini adalah Dr. Ana Nadhya Abrar, Zainuddin Muda Z. Monggilo, Dr. Nyarwi Ahmad, dan Gilang Desti Parahita, yang menyampaikan hasil riset mereka seputar “Jurnalisme dan Kebijakan Komunikasi”. Berperan sebagai moderator dala sesi ini adalah Dr. Muhamad Sulhan.

Pada kesempatannya, Dr. Ana Nadhya Abrar sebagai narasumber pertama menyampaikan perjalanan riset kolaborasinya dengan mahasiswa Dikom UGM yang mempersoalkan tentang posisi content creator di Tribun Jogja dengan judul penelitian “Suara Tentang Idealisme Wartawan”. 

“Kenapa saya mempersoalkan itu? Karena yang selama ini kita tahu, content creator itu bukan untuk pers, [melainkan] untuk media sosial. Yang kedua, di dalam [aturan] Tribun Jogja itu nggak pernah tertulis content creator, yang ada wartawan, [seperti] reporter, pemimpin redaksi, kemudian redaktur, sama sekali nggak ada sebutan content creator, tapi di kalangan mereka ada,” jelas Abrar.

Abrar melihat bahwa posisi content creator di media berita patut dipertanyakan karena tidak menghasilkan berita, tetapi artikel. Content creator juga disebutkan mampu memotong posisi pemimpin redaksi dan mengarahkan reporter untuk mencari berita. Secara garis besar, Abrar ingin mempertanyakan apakah kondisi seperti ini yang menyebabkan krisis jurnalisme di Indonesia. 

Selanjutnya, Zainuddin Muda Z. Monggilo, atau kerap disapa Zam, menyampaikan hasil riset kolaborasinya dengan dua mahasiswi Dikom UGM yang berjudul “Praktik Cek Fakta di Indonesia:  Studi Kasus pada Tirto.id, Liputan6.com, Tempo.co, Mafindo,  Kompas.com, dan Suara.com di Masa Pandemi COVID-19”. 

Pertanyaan risetnya adalah bagaimana institusi media yang bersertifikasi International Fact-Checking Network (IFCN) mengimplementasikan cek-fakta dalam melawan kekacauan informasi (mis/mal/disinformasi) yang muncul di tengah pandemi Covid-19. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengeksplorasi praktik cek-fakta yang dijalankan oleh keenam institusi media Indonesia tersebut dalam membendung gempuran kekacauan informasi yang beredar selama masa krisis

“Saya [melihat] kualitas jurnalisme bukan saja soal bagaimana berita itu harus objektif, bagaimana berita itu harus cover both sides atau bahkan multiple sides in some cases, atau bagaimana berita itu harus ditulis dengan rapi dan seterusnya, tidak saja sebagai kualitas yang parsial, tetapi kualitas as a whole package,” ucap Zam. 

Menurut Zam, peluang dan tantangan media berita pada 2015-2016 jika dikaitkan dengan maraknya kekacauan informasi akan menjadi sangat mengkhawatirkan jika, celakanya, jurnalis menggunakan mal/mis/disinformasi yang ada sebagai informasi di media tanpa adanya verifikasi yang berlapis. Zam menambahkan, fenomena ini tidak dapat ditangani hanya dari sisi wartawan atau institusi media, tetapi juga akademisi serta masyarakat. Maka dari itu, pada penelitiannya, Zam juga ingin menyampaikan pesan-pesan literasi media.

Dilanjutkan oleh narasumber ketiga, Dr. Nyarwi Ahmad, tentang risetnya yang berjudul “Persepsi Publik Atas Kemampuan Personal  Dan Ketangguhan Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Dalam  Mengatasi Wabah Pandemi Covid-19 Pasca Kebijakan New  Normal: Identifikasi Faktor-Faktor Penentu (Kelas Sosial/Tingkat  Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Preferensi Politik Dan Jenis  Akses Media”.

Riset ini secara spesifik ditujukan untuk mengeksplorasi keragaman persepsi publik terkait kemampuan personal dan ketangguhan kepemimpinan presiden Joko Widodo dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan sejauh mana preferensi politik publik terhadap Parpol dalam Pemilu Legislatif 2019 lalu. Penelitian kuantitatif ini mengadaptasi empat jenis konsep berikut, yaitu kepemimpinan presiden, kapasitas personal, ketangguhan kepemimpinan, dan preferensi politik. 

“Di situ ada 12 pertanyaan yang saya tanyakan di balik pertanyaan besar [saya], yang pertama misalnya kemampuan [presiden] mendeteksi dan mengantisipasi ancaman serta bahaya virus Covid-19, termasuk kemampuan dalam memberikan penjelasan kepada publik,” ucap Nyarwi. Beberapa variabel yang diteliti yakni status ekonomi sosial, pilihan parpol, persepsi akan media arus utama, dan pilihan media sosial. 

Selanjutnya, Gilang Desti Parahita melanjutkan diskusi dengan memaparkan hasil risetnya yang berjudul “Partisipasi Audiens dan Monetisasi  pada Portal Berita Online Only dan Konglomerasi Indonesia” melalui rekaman video. 

Gilang menyampaikan kekhawatirannya melalui hasil risetnya tentang sumber pendapatan industri-industri media Indonesia yang berasal dari over the top companies seperti Google melalui adsense. Gilang melakukan pengamatan terhadap 26 media digital di Indonesia untuk mengidentifikasi perbedaan antara media yang dimiliki oleh konglomerasi dan media startup dari segi sumber pendapatannya. Selain itu, wawancara juga dilakukan pada 8 pengelola media digital di Indonesia. 

“Dari dua metode tersebut setidaknya kita mendapatkan gambaran bahwa media digital di Indonesia masih mengandalkan situs web sebagai platform untuk mendistribusikan konten. Hal ini terutama dilakukan oleh media berita digital yang dimiliki oleh konglomerasi,” ucap Gilang.

Dengan kebergantungan media konglomerasi terhadap penghasilan dari jumlah klik di situs web, kualitas jurnalisme pun akan dikendalikan oleh sistem pengiklanan tersebut. Sedangkan, media startup lebih dapat memanfaatkan kanal-kanal yang dimilikinya untuk memperoleh sumber penghasilan dan mampu mengeksplorasi model pendistribusian beritanya di masing-masing kanal.

Acara hilirisasi ini selengkapnya dapat disaksikan melalui kanal Youtube Departemen Ilmu Komunikasi UGM.

Penulis: Rizqy K. Mayasari

Rilis Berita Hilirisasi Riset DIKOM UGM: Manajemen Komunikasi dan Komunikasi Strategis 1

Berita Jumat, 31 Desember 2021

Kamis (9/12), menjadi hari pertama dari rangkaian acara Hilirisasi Riset Departemen yang diadakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi (Dikom) UGM. Hilirisasi riset diadakan dalam 2 (dua) sesi, yakni Sesi 1 pada pukul 09.00-12.00 WIB, dan Sesi 2 pada pukul 13.00-16.00 WIB. Pada Sesi 2, tema besar riset yang dipresentasikan adalah seputar Manajemen Komunikasi dan Komunikasi Strategis. Ada 2 (dua) riset yang dipresentasikan, yakni milik Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A. (Mas Ngurah), dan milik Adam Wijoyo Sukarno, S.I.P., M.A. (Mas Adam). Acara ini dimoderatori oleh Dr. Rahayu, S.I.P., M.Si., M.A. (Mbak Rahayu).

Riset pertama yang dipresentasikan adalah milik Mas Ngurah, berjudul Public Relations Digital dalam Buku Teks Public Relations Indonesia. Pada awal paparan materi, Mas Ngurah menyampaikan bahwa buku teks memegang peranan penting dan memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran mahasiswa, sekalipun di masa pembelajaran daring seperti saat ini, sebab buku teks mampu membentuk pemikiran mahasiswa, terkhusus pada topik pembelajaran Public Relations. Seharusnya, isi atau materi dalam buku teks seputar Public Relations mulai disesuaikan dengan zaman dan dengan isu tertentu, termasuk membahas tentang Digital Public Relations secara komprehensif. Setelah mengumpulkan beberapa buku, dan menelusuri apakah buku tersebut ada versi digitalnya, Mas Ngurah hanya menemukan satu buku teks dengan bahasan Public Relations Digital yang relatif memadai sebagai pengantar pembelajaran. Buku tersebut menyajikan materi berisi perbedaan internet atau website dengan media sosial, serta sedikit menjelaskan karakter dari komunikasi melalui media digital. Ringkasnya, tidak semua buku membahas Digital Public Relations secara memadai. Saran dari Mas Ngurah, riset selanjutnya bisa diarahkan untuk mengkaji dengan membandingkan pembahasan Public Relations Digital dalam teks berbahasa Inggris atau terjemahan, dengan buku teks berbahasa Indonesia.

Berlanjut ke presentasi riset dari Mas Adam, berjudul Inovasi Badan Publik Pendidikan dalam Implementasi KIP, yang membahas tentang adopsi inovasi serta teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan oleh Kantor Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UGM. Berdasar pengamatan Mas Adam, banyak organisasi atau institusi pemerintah maupun pendidikan yang mulai mengarah ke sistem open government. Salah satu aspek yang membuat Mas Adam, selaku peneliti, mengidentifikasi demikian adalah mulai adanya adopsi ICT (Information and Communication Technology; teknologi informasi dan komunikasi). Namun, tentu tidak semua institusi mampu untuk langsung mengadopsi ICT. Orang-orang di dalam institusi tersebut perlu mengkomunikasikan inovasi, perlu berkoordinasi tentang bagaimana Humas berinovasi dan mengadopsi ICT di waktu-waktu ini (pandemi dan era digital). Kerap kali, di tiap institusi sudah ada rencana, tapi persiapan dan aplikasi teorinya kurang — karena, menurut pengamatan Mas Adam, spirit pelayanan publik itu masih kurang sebab masih berfokus di tupoksi (tugas pokok dan fungsi) aja, belum berani berinovasi dan melakukan hal-hal baru. Selain itu juga masih banyak masalah terkait sumber daya, terutama sumber daya manusia (SDM). Level akselerasi di tiap institusi juga tentu berbeda-beda, tergantung kebijakan dan kesigapan Kepala Admin, sebab Kepala Admin harus mengajari staf-staf adminnya dan itu tentu membutuhkan kecakapan digital lebih, serta waktu yang tidak sebentar. Ringkasnya, sudah banyak Humas yang menerapkan kerangka kerja Morton (memakai pendekatan Top Down), tetapi inovasi berbasis ICT belum mengarah ke penyederhanaan organisasi (misal: memangkas jumlah pegawai dan menggunakan Kecerdasan Buatan sebagai penggantinya). Aplikasi pelayanan publik sudah ada, tapi koordinasi untuk beradaptasi dengannya masih butuh jangka waktu yang panjang. Terakhir, Mas Adam menyampaikan bahwa di tiap institusi sebenarnya ada spirit untuk membuka (membuka peluang beradaptasi dengan ICT), tapi juga ada spirit untuk menutup (menutup kemungkinan adaptasi dan inovasi tersebut).

Penulis: Rose Wirastomo

Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D. Raih Penghargaan Dosen Inspiratif Terbaik 1 Bidang Sosial Humaniora UGM

Informasi UmumSorotan Sabtu, 20 November 2021

Halo, Sobat Dikom!

Departemen Ilmu Komunikasi dengan penuh suka cita mengucapkan selamat kepada Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D.  yang dianugerahi sebagai Dosen Inspiratif Terbaik 1 di Bidang Sosial Humaniora pada ajang Insan UGM Berprestasi 2021.

Acara tersebut merupakan ajang prestasi dan bentuk apresiasi atas kontribusi dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, serta alumnus UGM.

Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D.  selain aktif di perkuliahan, telah berkontribusi besar di bidang komunikasi, khususnya pergerakan literasi digital di kancah nasional dan internasional.

Beliau berperan melalui Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), Siberkreasi, serta di lembaga-lembaga riset akademik di UGM. Banyak hasil karya beliau yang bisa kita akses secara gratis di PR2Media ❤

Sekali lagi selamat kepada Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D.  semoga selalu diberi kelancaran, kegembiraan, dan semangat dalam “Crafting Well-informed Society”.

#DosenDikom
#DosenInspiratif
#InsanUGMBerprestasi
#SosialHumaniora
#IlmuKomunikasi

Naskah Pidato Pengukuhan Profesor Dr. Phil Hermin Indah Wahyuni, S.I.P., M.Si.

Informasi Umum Rabu, 10 November 2021

“No communication, no information, no discussion”

Sering kali Mbak Hermin menyampaikan di kelas-kelas agar mahasiswa dapat keluar dengan masalah di pikirannya. Contohnya seperti kutipan beliau di atas. Sederhana, namun terngiang-ngiang di kepala.

Tentu, masih banyak lagi buah pikiran beliau yang terus-menerus menginspirasi orang-orang di sekitarnya hingga menuntun beliau sampai pada titik ini.

Pada momen penting ini, Departemen Ilmu Komunikasi UGM mengucapkan selamat dan sukses kepada Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. atas diraihnya gelar Profesor/Guru Besar dalam Bidang Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Sobat Dikom dapat membaca pidato lengkap Prof Hermin dengan klik di sini.

Proficiat Prof. Hermin! 💐
Let’s keep sensitizing the system 🌟

Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si.

Informasi UmumSorotan Kamis, 4 November 2021

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia, DIKOM UGM mengundang Bapak, Ibu, dan #SobatDikom sekalian dalam acara
Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. pada:

🗓️ Selasa, 9 November 2021
⏰ pukul 10.00-11.00 WIB

📍 Live dari Balai Senat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
via Youtube di
ugm.id/youtube
via Zoom di
ugm.id/PengukuhanGB
Meeting ID: 882 8639 5294
Passcode: pengukuhan

Judul pidato:
Komunikasi Autopoiesis sebagai Energi Adaptasi Sistem Sosial: Respon, Resonansi, dan (R)evolusi

Kehadiran Bapak/Ibu dan Sobat sekalian sangat dinanti.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Graduate Students Symposium on Communication Science 2021 Hari Pertama

BeritaSorotan Kamis, 9 September 2021

Graduate Students Symposium on Communication Science (GSSCS) 2021 secara resmi dibuka. Simposium bertema “Respons Ilmu Komunikasi dalam Sirkuit Pandemi: Tantangan Komunikasi Publik dalam Disrupsi Transformasi Digital” dibuka oleh Dekan Fisipol UGM dan Kepala Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Hari pertama GSSCS 2021 diawali dengan pemaparan materi oleh keynote speaker Prof. Dr.Phil Indah Wahyuni dan tiga panelis yaitu Dr. G. Arum Yudarwati, Dr. Eriyanto, M.Si. dan Janoe Arijanto. Sesi hari pertama berhasil menghadirkan diskusi berbobot dari sudut pandang akademisi dan praktisi komunikasi.

Simposium ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi. Beliau mengapresiasi penyelenggaraan GSSCS 2021 oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa simposium ini turut berperan dalam membangun tradisi akademik, menjadi ruang pertukaran ide dan dialog, serta memiliki relevansi mengenai fungsi perguruan tinggi dalam production and dissemination of knowledge. Senada dengan apa yang disampaikan Dekan Fisipol, Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UGM, Dr. Rajiyem, S.IP., M.Si menyatakan bahwa GSSC berperan sebagai forum untuk menumbukan atmosfer akademik dan berkontribusi pada isu komunikasi publik pada aspek sosial, ekonomi, dan politik.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr.Phil Indah Wahyuni menekankan bahwa komunikasi berperan penting dalam pandemi COVID-19. Beliau mengatakan bahwa bahwa komunikasi adalah hulu dan hilir permasalahan sehingga bagaimana cara komunikasi diproses dan dikonstruksi akan menyebabkan implikasi serius. Beliau menyampaikan masih ada tiga pekerjaan rumah dalam komunikasi era media baru yaitu kecerdasan buatan yang meluluhlantakkan komunikasi publik sehingga jauh dari rasionalitas, visi komunikasi publik, dan atmosfer literasi digital yang masih rendah. Terakhir, Prof Hermin menyebutkan tantangan bagi keilmuan untuk mempertajam analisis, mengikuti tren, dan penguasaan teori secara komprehensif.

Sesi panelis diawali oleh pemaparan dari Dr. Eriyanto, M.Si. Akademisi dan dosen Ilmu Komunikasi UI tersebut menyampaikan materi mengenai arah perkembangan kajian dan kontribusi ilmu komunikasi dalam merespons krisis komunikasi publik. Dr. Eriyanto menjelaskan mengenai bagaimana metode riset komunikasi seperti Social Meida Network Analysis (SMNA), Hyperlink Network Analysis (HHA), Computational Content Analysis (CCA), Discourse Network Analysis (DNA), hingga Media Cloud Content Analysis, berkontribusi pada respons komunikasi publik.

Panelis kedua adalah Dr. G. Arum Yudarwati. Beliau menyampaikan materi mengenai strategi komunikasi publik digital dalam konteks (post) pandemi Covid-19 dari kacamata pakar komunikasi strategis. Dr. Arum memaparkan bagaimana dampak pandemi Covid-19 bagi dunia bisnis, bagaimana agile mindset berperan sebagai alternatif ppendekatan strategis di era disrupsi, dan implikasi serta implementasi agile mindset dalam komunikasi strategis. Beliau menekan bahwa terjadi perubahan paradigma dari looking back menjadi looking forward dan bagaimana perubahan dan fleksibilitas menjadi hal normal bagi individu dan organisasi.

Panelis terakhir adalah Janoe Arijanto. Sebagai CEO Dentsu One, beliau mengimbangi perspektif akademik dengan perspektif profesional. Janoe memaparkan ada sembilan perubahan lanskap media dan tantangan komunikasi publik yaitu crowd culture, crowd content; uncontrollable search and share; multi segment audience; the emerge of (olitical) group diction and idioms; high intensity of short-term campaigns; commercial algorithm for social algorithm; subjectivism in inner platform;social media patron; localism and geopolitics; blurred area in authorize and unauthorize information; dan higher exposure in home screen channel.

Pemaparan materi oleh keynote speaker dan panelis memantik diskusi yang hidup dengan berbagai pertanyaan dari partisipan. Kegiatan GSSCS 2021 hari pertama ditutup dengan foto bersama dengan para panelis. Selanjutnya, di hari kedua pelaksanaan GSSCS 2021 akan ada sesi paralel bertemakan komunikasi publik, komunikasi strategis, komunikasi dan kebijakan media, dan media serta budaya.

Siaran Pers Graduate Student Symposium on Communication Science 2021

BeritaSorotan Sabtu, 4 September 2021

Siaran Pers

Graduate Student Symposium on Communication Science 2021

Untuk mendialogkan dan mencari solusi persoalan komunikasi publik, tim mahasiswa Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi UGM menggelar “Graduate Students Symposium on Communication Science” dengan tema “Respon Ilmu Komunikasi dalam Sirkuit Pandemi: Tantangan Komunikasi Publik dalam Disrupsi Transformasi Digital.” Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dan alumni Pascasarjana untuk bertukar gagasan dalam menyelesaikan persoalan ini.

Kegiatan Simposium ini dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 September 2021 secara daring. Acara ini akan menghadirkan Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni sebagai Keynote Speaker, serta tiga panelis yaitu Dr. G. Arum Yudarwati dari Universitas Atma Jaya yang akan berbicara mengenai “Strategi Komunikasi Publik Digital dalam Konteks (Post) Pandemi Covid 19”. Kemudian Dr. Eriyanto akan membahas tentang “Arah Perkembangan Kajian dan Kontribusi Ilmu Komunikasi dalam Merespon Krisis Komunikasi Publik”, dan Janoe Arijanto akan memaparkan “Perubahan Lanskap Media dan Tantangan Komunikasi Publik: Perspektif Profesional”. Acara ini diselenggarakan dengan bekerjasama dengan pengelola jurnal dari Jurnal Komunikasi Indonesia oleh Departemen Komunikasi, Fisipol, Universitas Indonesia, Jurnal Komunikasi oleh Departemen Komunikasi Universitas Islam Indonesia, dan Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia oleh Departemen ilmu komunikasi, Fisipol, Universitas Gunadarma. Target dari acara ini kurang lebih mencapai 150 peserta.
Rahayu, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, menyatakan tujuan penyelenggaraan simposium ini adalah menyediakan forum bagi mahasiswa dan alumni Pascasarjana untuk berdiskusi dan mencari solusi terkait dengan persoalan komunikasi publik.

Ia mengatakan,“Transformasi Digital dan Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah mengubah lingkungan komunikasi secara dramatis. Perubahan teknologi digital tidak saja berkaitan dengan kemunculan berbagai jenis platform media digital saja, namun juga interaktivitas dan pola-pola relasi sosial yang semakin luas dan bervariasi. Perubahan tampak pula pada perluasan dan intensifikasi penggunaan media digital di berbagai sektor akibat dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Perubahan lingkungan komunikasi ini membawa tantangan besar bagi pengelolaan komunikasi publik baik oleh organisasi publik maupun privat”

“Komunikasi publik merupakan elemen penting dalam menentukan kualitas kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Dalam lingkungan komunikasi yang berubah, komunikasi publik tidak lagi bisa dikelola dengan metode konvensional, diperlukan cara-cara inovatif dengan pendekatan baru untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep komunikasi publik tidak bisa disamakan dengan propaganda dan public speaking atau sekedar teknik penyampaian pesan persuasif kepada masyarakat. Komunikasi publik menuntut pemahaman komprehensif tentang kepentingan publik, informasi publik, media digital, dan relasi timbal balik antara organisasi dengan publik. Komunikasi publik pun menghadapi persoalan terkait peredaran misinformasi yang berpotensi mendistorsi kepercayaan dan kredibilitas informasi dari sumber-sumber informasi resmi.”, kata Rahayu.

Simposium ini akan membahas sejumlah pertanyaan penting: Apa kontribusi ilmu komunikasi dalam pengelolaan komunikasi publik terutama menghadapi disrupsi digital dan situasi pandemi saat ini? Bagaimana ilmu komunikasi dan scholars mengimbangi perubahan atau pergeseran sosial, budaya dan teknologi? Bagaimana mengantisipasi disfungsi dan resiko dalam komunikasi publik yang muncul dari transformasi digital dan pandemi serta pasca pandemi? Usai simposium ini diharapkan muncul sejumlah solusi relevan penanganan persoalan komunikasi publik.
Pendaftaran Call for Paper dan Seminar sudah dibuka. Untuk mengikuti acara ini bisa melakukan pendaftaran di website gsscugm.com atau bisa menghubungi narahubung acara di
+62 812-4796-6738(Rikar) dan +62 812-6300-1131(Diana).

Bantuan UKT/SPP Semester Gasal 2021/2022

Informasi Umum Kamis, 19 Agustus 2021

Halo, Sobat Dikom!
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat ya

Pemerintah melalui Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek akan memberikan bantuan UKT/SPP semester gasal 2021/2022 bagi mahasiswa yang terdampak pandemi COVID-19. Bantuan akan diberikan at cost sebesar Rp2.400.000 (Dua juta empat ratur ribu rupiah) untuk tiap mahasiswa. Informasi lebih detail mengenai bantuan UKT/SPP dapat di akses di sini
Tetap patuhi protokol kesehatan dan segera dapatkan vaksin COVID-19 apabila memungkinkan!
Semoga kesuksesan selalu menyertai Sobat Dikom 😀

Pengajuan Bantuan Paket Kuota Data Internet Tahun 2021

Informasi Umum Kamis, 19 Agustus 2021

Halo, Sobat Dikom!

Menindaklanjuti Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berupa Bantuan Paket Kuota Data Internet Tahun 2021 Periode September-November 2021, berikut kami sampaikan beberapa informasi untuk Mahasiswa:
1. Persyaratan penerima bantuan paket kuota data internet;
– Terdaftar di aplikasi PDDikti, berstatus aktif dalam perkuliahan atau sedang menuntaskan gelar ganda (double degree);
– Memiliki Kartu Rencana Studi pada semester berjalan; dan
– Memiliki nomor ponsel aktif

2. Mekanisme update nomor ponsel aktif;
– Masuk ke laman https://simaster.ugm.ac.id/
– Pilih Menu Pengaturan > Sub Menu Data Akun
– Pada isian nomor ponsel jangan lupa klik tombol Verifikasi & Aktif

3. Buku Saku Program Kuota Belajar bagi Siswa, Guru, Mahasiswa, dan Dosen dapat diunduh melalui https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/

Terima kasih atas perhatiannya,

Direktorat Pendidikan dan Pengajaran
Website: akademik.ugm.ac.id
Email: dit.pp@ugm.ac.id
HotLine WA: 082139388284

Beasiswa Kepemimpinan TELADAN 2022 Tanoto Foundation

Informasi Umum Kamis, 19 Agustus 2021

Halo, Sobat Dikom!

Ada kabar gembira khususnya Sobat Dikom jenjang S1 yang masih menempuh semester satu. Tanoto Foundation membuka pendaftaran Beasiswa Kepempinan TELADAN 2022! Bagi Sobat Dikom yang berminat dapat mendaftarkan diri melalui simaster.ugm.ac.id dan tanotofoundation.org/teladan2022
Pendaftaran ditutup pada 30 September 2021. Info selengkapnya bisa diakses di sini atau di website ditmawa.ugm.ac.id. Jangan lupa daftar dan selalu terapkan protokol kesehatan, ya 😊

1234

PROGRAM STUDI

   SARJANA REGULER

   SARJANA IUP

   MAGISTER

   DOKTORAL

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
Universitas Gadjah Mada

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

TENTANG DIKOM

Sekapur Sirih Visi dan Misi Sejarah Struktur Departemen Staff

PROGRAM STUDI

Reguler IUP Magister Doktoral

AKTIVITAS

Karya Mahasiswa Korps Mahasiswa BSO Ajisaka

UNIT PENDUKUNG

Laboratorium Pusat Kajian Decode JMKI Jaminan Mutu

© 2020 | DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI - UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY