Tak terasa, pandemi Covid-19 sudah mendera negeri Indonesia selama setengah tahun lebih. Berbagai sektor industri di negara ini secara silih berganti merasakan naik-turun akibat pandemi yang tak lekas berujung. Semuanya memiliki alasan serupa, yakni ketidakmampuan sektor terkait dalam melakukan adaptasi terhadap kondisi Covid-19 yang serba menuntut jarak. Walau begitu, bukan berarti tak ada sektor industri yang benar-benar absen dari proses adaptasi. Sektor tersebut ialah olahraga elektronik atau esports.
Perkembangan teknologi komunikasi pada abad 21 memberikan pengaruh yang gigantis terhadap dinamika sistem periklanan. Telepon seluler sebagai salah satu teknologi komunikasi yang terus dikembangkan, berhasil menciptakan batas yang sangat tipis antara dunia nyata dan virtual (Rauschnabel, 2018). Dari sinilah mobile advertising atau periklanan seluler berangkat dan menjadi era baru dalam konsep komunikasi pemasaran.
Kenton (2018) memaknai periklanan seluler sebagai segala bentuk iklan yang muncul di perangkat seluler menggunakan koneksi nirkabel. Iklan berbasis telepon seluler dapat dituangkan dalam beragam bentuk seperti teks, video, maupun gambar. Di awal perkembangannya pada awal 2000-an, periklanan seluler banyak memanfaatkan SMS (Short Message Service) sebagai media utama. Strategi ini dipandang efektif karena dengan biaya yang rendah dapat secara bersamaan melakukan mass-marketing (pengiriman iklan ke banyak target sekaligus) dan one-to-one marketing (pengiriman iklan sesuai relevansi sasaran).
Dewasa ini, media sosial merupakan hal yang penting bagi manusia modern. Manusia menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan sesama, berhubungan dengan kerabat yang jauh posisinya, berbagi informasi, berekspresi, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut membuat media sosial tak dapat terlepas dari para penggunanya.
Kegunaan lain media sosial adalah sebagai media periklanan. Banyaknya jumlah pengguna media sosial menjadi salah satu faktor pendorong kepopuleran media sosial sebagai media periklanan. Pengguna yang banyak memungkinkan pengiklan untuk mendapatkan engagement dan meraih audiens yang lebih luas. Dengan kata lain, media sosial menjanjikan efektivitas iklan yang tinggi.
Akhir-akhir ini, banyak dijumpai konten yang berlalu-lalang di sosial media. Hal itu sudah diketahui semua orang mengingat kita berada di zaman yang sangat melek akan adanya teknologi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sekarang ini, ia berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Menurut Dwiningrum (20212:171) sekarang ini, kemajuan teknologi benar-benar telah diakui dan dirasakan memberi banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh di kehidupan manusia sehingga mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan adanya internet, berbagai aktivitas dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Manusia sekarang ini telah memasuki era yang disebut the third wave (gelombang ketiga). Era ini biasa disebut era industrialisasi atau era informasi.
Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) melanda seluruh dunia sejak awal tahun 2020 lalu. Covid-19 sendiri terjadi akibat infeksi virus korona yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awal infeksi virus korona ini hampir sama dengan flu biasa, yaitu batuk, demam, pilek, dan sakit tenggorokan. Pandemi ini bermula di Kota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019 sebelum akhirnya menyebar ke negara lain.
Harian Kompas (18 April 2020) memberitakan rangkuman peristiwa pertama Covid-19. Di luar Cina, kasus positif Covid-19 pertama terjadi di Thailand pada 13 Januari 2020. Disusul Prancis dan Australia pada 25 Januari 2020. Uni Emirat Arab menjadi negara di kawasan Timur Tengah pertama yang mengkonfirmasi kasus positif pada 29 Januari 2020. Selanjutnya, pandemi Covid-19 mulai merambah Benua Afrika dengan ditemukannya kasus positif di Mesir pada 14 Februari 2020. Sebelas hari berselang, negara di Benua Afrika lainnya yaitu Aljazair melaporkan kasus Covid-19 pertamanya.
Pandemi Covid-19 merupakan krisis utama bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia pada tahun 2020. Istilah krisis, menurut Fearn-Banks (2016, h.1), berarti kejadian abnormal yang dapat mengganggu keberlangsungan organisasi, perusahaan, atau industri sehingga dapat menimbulkan kerugian. Gojek merupakan salah satu perusahaan yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Kebijakan-kebijakan seperti Work from Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menghambat Gojek sebagai salah satu penyedia layanan jasa untuk beroperasi. Pada awal tahun pun Gojek sempat harus melepas 9% dari total karyawannya akibat kerugian yang dialami (Zaenudin, 2020).
Dunia seiring perputarannya selalu berubah dan memunculkan era-era baru. Perjalanan dunia dari masa ke masa tentu telah mengubah banyak hal. Cara berkomunikasi atau bertukar informasi antar individu menjadi suatu hal sederhana yang tampak nyata perubahannya. Bersamaan dengan revolusi industri, komunikasi dan pertukaran informasi juga terkena dampak besar sekaligus turut berevolusi di dalamnya. Salah satunya, perkembangan teknologi informasi pada bidang komunikasi yang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Teknologi mobile menjadi faktor utama dalam perkembangan tersebut. Sedikitnya terdapat dua teknologi meliputi telepon seluler dan ponsel atau komputer berjaring internet sebagai pendorong revolusi di bidang tersebut.
Disabilitas merupakan isu yang kurang disorot dalam sinema dan layar kaca Indonesia. Dalam penyorotannya, seringkali terjadi representasi yang keliru sehingga menciptakan stereotip mengenai penyandang disabilitas atau difabel. Porsi penyorotan dan stereotip ini menentukan cara pandang masyarakat tentang penyandang disabilitas.
Difabel sebenarnya telah disorot sebagai hiburan sebelum populernya media digital, tepatnya di acara hiburan seperti pertunjukan orang aneh (freak show). Freak show sendiri merupakan pertunjukan atau pameran manusia yang memiliki kelainan atau disabilitas fisik (Bogdan, 1990 : 267). Kelainan dan disabilitas ini meliputi manusia kerdil, gigantisme, progressive muscular atrophy, dan albinisme.
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi komunikasi juga mengalami perkembangan pesat. Terutama pada teknologi komunikasi bergerak atau mobile technology. Mobile technology merupakan bagian dari teknologi yang melibatkan pergerakan (Mau & Thein, 2009). Teknologi ini telah berkembang pesat pada beberapa tahun terakhir. Kehadirannya memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Mobilitas manusia yang semakin banyak berdampak pada meningkatnya kebutuhan manusia akan teknologi bergerak (seluler). Dalam presentasi yang berjudul “Mobile is Eating The World” oleh Benedic Evans di Tech Summit 2014, ditunjukkan data bahwa pembelian smartphone hampir mencapai 50 persen dari konsumsi dunia dalam industri elektronik (Columbus, 2014). Hal ini menunjukkan adanya ketergantungan yang besar dari manusia terhadap teknologi seluler.
Menonton film merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak-anak. Adegan-adegan yang ditampilkan dalam sebuah film dapat memberikan gejolak emosi bagi mereka. Tak jarang kemudian anak-anak dibuat terpukau dan terinspirasi oleh perilaku tokoh di dalam film tersebut. Ada yang berimajinasi menjadi tokoh pahlawan super, peri dan kurcaci, atau seorang kesatria dan putri kerajaan.
Berbicara mengenai film anak-anak tentu tidak bisa lepas dari eksistensi Disney. Perusahaan konglomerat asal Amerika ini menghasilkan banyak film untuk anak-anak sejak didirikan pada 16 Oktober 1923. Namun dalam perkembangannya, film-film garapan Disney sering mendapat kritik karena adanya stereotip terhadap gender dan budaya di dalamnya.