Selaras dengan cita-cita Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) UGM, “creating well-informed society”, pada Senin (4/9), DIKOM bekerjasama dengan Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) untuk mengadakan seminar bertajuk “Contemporary Journalism in Digital Era”. Bertempat di Convention Hall Perpustakaan Mandiri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM, seminar ini menghadirkan Prof. Thomas Hanitzsch dan Dr. Kuskridho Ambardhi sebagai pembicara. Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB ini dipadati oleh audiens yang berasal dari kalangan civitas akademika UGM dan umum.
Seminar dibuka oleh Prof. Thomas Hanitzsch dari Ludwig Maximilian Universitat yang memaparkan mengenai “World of Journalism: the Role of News Media and Professional Identities of Journalists in 67 Countries”. Pada kesempatan tersebut, Prof. Thomas Hanitzsch memulai dengan menjelaskan mengenai Worlds of Journalism Study, di mana ia berhasil mengonsepkan peran kognitif dan normatif jurnalis di beberapa negara di dunia.
Dalam seminar tersebut, Prof. Thomas menyebutkan empat peran kognitif jurnalis, yaitu interventionist, monitorial, accommodative, dan collaborative. Sedangkan, peran normatif meliputi informer, investigator, observer, dan lain sebagainya. Di sisi lain, Prof. Thomas juga menyinggung mengenai kontribusi jurnalis bagi masyarakat umum. “Mayoritas lingkungan sosial menganggap jurnalis hanya berkontribusi pada bidang diskursus politik saja. Padahal, jurnalis berkontribusi pada banyak bidang di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Seminar kemudian dilanjutkan oleh pembicara kedua, yaitu Dr. Kuskridho Ambardhi yang merupakan salah satu staf pengajar di DIKOM UGM. Dodi, begitu ia akrab disapa, lebih memfokuskan paparan mengenai lima tren jurnalisme digital di Indonesia. Menurutnya, tren tersebut antara lain more is good, faster is better; trend in the making; sensationalism is menu of the day; Jakarta-centric, still; PR-ing and spin-doctoring. Lima tren ini dianggap relevan mengingat kompetisi di bidang jurnalisme yang semakin kuat. Selanjutnya, acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung kira-kira selama 30 menit.