• Tentang UGM
  • FISIPOL UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • Webmail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang DIKOM
    • Sekapur Sirih
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Struktur Departemen
    • Staf
      • Dosen
      • Administrasi
      • Laboran
    • Fasilitas
  • Program Studi
    • Program Sarjana
      • Reguler
      • Internasional
    • Program Pascasarjana
      • Magister Ilmu Komunikasi (S2)
      • Doktor Ilmu Komunikasi (S3)
  • Aktivitas
    • Pengabdian
    • Data Penelitian
    • Publikasi
    • Ikatan Alumni
  • Unit Pendukung
    • Jurnal Media dan Komunikasi
    • DECODE
    • Laboratorium DIKOM
    • Jaminan Mutu
  • Beranda
  • Berita
  • Seminar Jurnalisme Kontemporer di Era Digital

Seminar Jurnalisme Kontemporer di Era Digital

  • Berita
  • 4 September 2017, 21.03
  • Oleh: admin
  • 0

 

Selaras dengan cita-cita Departemen Ilmu Komunikasi (DIKOM) UGM, “creating well-informed society”, pada Senin (4/9), DIKOM bekerjasama dengan Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) untuk mengadakan seminar bertajuk “Contemporary Journalism in Digital Era”. Bertempat di Convention Hall Perpustakaan Mandiri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM, seminar ini menghadirkan Prof. Thomas Hanitzsch dan Dr. Kuskridho Ambardhi sebagai pembicara. Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB ini dipadati oleh audiens yang berasal dari kalangan civitas akademika UGM dan umum.

Seminar dibuka oleh Prof. Thomas Hanitzsch dari Ludwig Maximilian Universitat yang memaparkan mengenai “World of Journalism: the Role of News Media and Professional Identities of Journalists in 67 Countries”. Pada kesempatan tersebut, Prof. Thomas Hanitzsch memulai dengan menjelaskan mengenai Worlds of Journalism Study, di mana ia berhasil mengonsepkan peran kognitif dan normatif jurnalis di beberapa negara di dunia.

Dalam seminar tersebut, Prof. Thomas menyebutkan empat peran kognitif jurnalis, yaitu interventionist, monitorial, accommodative, dan collaborative. Sedangkan, peran normatif meliputi informer, investigator, observer, dan lain sebagainya. Di sisi lain, Prof. Thomas juga menyinggung mengenai kontribusi jurnalis bagi masyarakat umum. “Mayoritas lingkungan sosial menganggap jurnalis hanya berkontribusi pada bidang diskursus politik saja. Padahal, jurnalis berkontribusi pada banyak bidang di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Seminar kemudian dilanjutkan oleh pembicara kedua, yaitu Dr. Kuskridho Ambardhi yang merupakan salah satu staf pengajar di DIKOM UGM. Dodi, begitu ia akrab disapa, lebih memfokuskan paparan mengenai lima tren jurnalisme digital di Indonesia. Menurutnya, tren tersebut antara lain more is good, faster is better; trend in the making; sensationalism is menu of the day; Jakarta-centric, still; PR-ing and spin-doctoring. Lima tren ini dianggap relevan mengingat kompetisi di bidang jurnalisme yang semakin kuat. Selanjutnya, acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung kira-kira selama 30 menit.

PROGRAM STUDI

   SARJANA REGULER

   SARJANA IUP

   MAGISTER

   DOKTORAL

Mei 2025
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
Universitas Gadjah Mada

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

TENTANG DIKOM

Sekapur Sirih Visi dan Misi Sejarah Struktur Departemen Staff

PROGRAM STUDI

Reguler IUP Magister Doktoral

AKTIVITAS

Karya Mahasiswa Korps Mahasiswa BSO Ajisaka

UNIT PENDUKUNG

Laboratorium Pusat Kajian Decode JMKI Jaminan Mutu

© 2020 | DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI - UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY